1 Full Life: KEYAKINAN AKAN KEKUATAN ROH.
Nas : 1Kor 2:4
Teks :
- 1) Sebagai suatu keyakinan (pertunjukan) akan kekuatan Roh Kudus
(1Kor 1:18,24), pemberitaan Paulus meliputi:
- (a) tindakan Roh dalam menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan
penghakiman, dan membawa kesaksian tentang kuasa penyelamatan dari
Kristus yang sudah bangkit (bd. pasal 1Kor 5:1-6:20;
lihat cat. --> Yoh 16:8;
[atau ref. Yoh 16:8]
Kis 2:36-41);
- (b) kuasa untuk mengubah kehidupan (1Kor 1:26-27; bd.
Kis 4:13);
- (c) kuasa yang mengerjakan kekudusan dalam hidup orang percaya
(1Kor 5:3-5); dan
- (d) kuasa Allah yang dinyatakan dengan tanda ajaib dan mukjizat
(Kis 2:29-33; 4:29-30; 5:12; 14:3; 2Kor 12:12).
- 2) Beberapa bagian lain di PB menekankan bahwa pemberitaan Injil telah
disertai kuasa khusus dari Roh Kudus: Mr 16:17-18; Luk 10:19;
Kis 28:3-6; Rom 15:19; 1Kor 4:20; 1Tes 1:5; Ibr 2:4.
- 3) Semua pelayan Injil harus berdoa agar melalui pelayanannya
- (a) orang akan diselamatkan (Kis 2:41; 11:21,24; 14:1),
- (b) orang yang baru percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus
(Kis 2:4; 4:31; 8:17; 19:6),
- (c) roh-roh jahat akan diusir (Kis 5:16; 8:7; 16:18),
- (d) orang sakit akan disembuhkan (Kis 3:6; 4:29-30; 14:10), dan
- (e) pengikut akan belajar menaati standar dan pengajaran yang benar
dari Kristus (Mat 28:18-20; Kis 11:23,26;
lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).
2 Full Life: SUAMI MEMENUHI.
Nas : 1Kor 7:3
Ikatan pernikahan berarti bahwa setiap pihak dalam pasangan itu
melepaskan hak khusus atas tubuhnya sendiri dan memberikan hak itu kepada
pasangannya. Artinya, tidak seorang pun dalam pasangan pernikahan boleh
lalai untuk memenuhi hasrat seksual yang normal dari pasangannya. Hasrat
semacam itu dalam pernikahan adalah wajar dan diberikan Allah, sehingga
menolak untuk memenuhi kewajiban seorang suami atau istri akan membuka
hidup pernikahan itu kepada godaan Iblis dalam perzinaan (ayat
1Kor 7:5).
3 Full Life: HIDUP DARI PEMBERITAAN INJIL ITU.
Nas : 1Kor 9:14
Baik PL (Ul 25:4; bd. Im 6:16,26; 7:6) maupun PB
(Mat 10:10; Luk 10:7) mengajarkan bahwa mereka yang terlibat dalam
pemberitaan Firman Allah harus ditunjang oleh mereka yang menerima berkat
rohani daripadanya
(lihat cat. --> Gal 6:6-10;
[atau ref. Gal 6:6-10]
1Tim 5:18).
4 Full Life: MEREKA DITEWASKAN DI PADANG GURUN.
Nas : 1Kor 10:5
Orang Israel telah mengalami kasih karunia Allah dalam peristiwa
keluaran. Mereka telah dibebaskan dari perbudakan (ayat 1Kor 10:1),
dibaptis (ayat 1Kor 10:2) dan dipelihara oleh Allah di padang gurun,
mengalami persekutuan yang erat dengan Kristus (ayat 1Kor 10:3-4).
Kendatipun berkat-berkat rohani ini, mereka gagal untuk menyenangkan Allah,
sehingga mereka dibinasakan oleh-Nya di padang gurun. Mereka kehilangan hak
sebagai umat pilihan, dan tidak dapat memasuki tanah perjanjian (bd.
Bil 14:30;
lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).
Maksud Paulus inilah: sama seperti Allah tidak membiarkan penyembahan
berhala, dosa, dan kebejatan Israel, demikianlah Ia tidak akan membiarkan
dosa orang percaya yang hidup di bawah perjanjian yang baru.
5 Full Life: BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:2
Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa
roh dalam ibadah umum
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA)
sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi,
mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi
penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa
penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar
pasal ini adalah sebagai berikut:
- 1) Nubuat lebih membangun jemaat daripada bahasa roh yang tidak
ditafsirkan (ayat 1Kor 14:1-4).
- 2) Nubuat dan bahasa roh dengan penafsiran sama pentingnya bagi jemaat
(ayat 1Kor 14:5).
- 3) Berkata-kata dengan bahasa roh tanpa penafsiran dalam kebaktian
tidak menguntungkan orang lain (ayat 1Kor 14:6-12).
- 4) Mereka yang berkata-kata atau berdoa dengan bahasa roh dalam jemaat
harus berusaha untuk membangun jemaat dengan berdoa agar diberikan
karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu (ayat 1Kor 14:13).
- 5) Dalam kehidupan pribadi Paulus, berkata-kata dengan bahasa roh
kepada Allah merupakan suatu sarana yang penting dalam penyembahan dan
pertumbuhan rohani (ayat 1Kor 14:14-19).
- 6) Nubuat lebih berguna daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan
karena nubuat menimbulkan keinsafan akan dosa dan pengetahuan akan
kehadiran Allah (ayat 1Kor 14:20-25).
- 7) Berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat harus diatur supaya
ketertiban terpelihara dalam jemaat (ayat 1Kor 14:26-40).
6 Full Life: TIDAK BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA, TETAPI KEPADA ALLAH.
Nas : 1Kor 14:2
Pada dasarnya ada dua cara untuk memahami ayat ini.
- 1) Beberapa orang percaya bahwa ayat ini menunjukkan bahwa penggunaan
utama bahasa roh, baik dalam jemaat maupun secara pribadi, adalah
terutama untuk berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia. Ketika
bahasa roh ditujukan kepada Allah, maka pembicara itu sedang berhubungan
dengan Allah oleh Roh Kudus dalam bentuk doa, pujian, nyanyian, ucapan
berkat, dan ucapan syukur. Yang diucapkan itu adalah "hal-hal yang
rahasia", yaitu hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh pembicara itu dan
oleh para pendengar (bd. ayat 1Kor 14:2,13-17). Penafsiran ucapan
(ayat 1Kor 14:5,13) dalam bahasa roh itu mengizinkan jemaat untuk
masuk ke dalam manifestasi dari penyembahan yang dipimpin Roh sehingga
mereka dapat berkata "Amin" (ayat 1Kor 14:16) kepada doa atau pujian
yang diilhami Roh (ayat 1Kor 14:16; juga
lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
- 2) Pada pihak lain, pernyataan Paulus itu bisa berarti bahwa hanya
Allah yang mengerti bahasa roh kecuali itu ditafsirkan (ayat
1Kor 14:5). Implikasinya adalah bahwa bahasa roh, bila ditafsirkan,
diarahkan kepada manusia. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Paulus
yang menyatakan bahwa berkata-kata dengan bahasa roh tidak diucapkan
kepada manusia karena "tidak ada seorang pun yang mengerti"
(lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]